manusia itu belum mencapai potensi terbaiknya ketika perutnya masih terisi penuh.
dan untuk mengosongkan perutnya, manusia perlu berpuasa.
maka potensi terbaik seorang manusia tercapai ketika ia berpuasa.
Feb 27, 2014
Feb 25, 2014
manusia dilupakan
manusia pelan perlahan dilupakan...
yang hidup termakan, yang mati tak bertuan..
dilupakan..
manusia kalah dalam taruhan..
melawan ego dan ambisi setan..
yang hidup termakan, yang mati tak bertuan..
dilupakan..
manusia kalah dalam taruhan..
melawan ego dan ambisi setan..
Feb 20, 2014
papirus
disaat anda mulai menertawai mimpi seseorang, disaat itulah anda mulai berhenti mengejar impian anda...
saya tidak ingin begitu.
saya tidak ingin begitu.
Feb 19, 2014
Logika dibalik film "4 tahun tinggal dirumah hantu"
apa yang terjadi kalo anda sudah 4 tahun tinggal dirumah berhantu?
pertanyaannya: lah trus kenapaa? kan udah 4 tahun gitu...
ya berarti kan ngga apa-apa. atau kalaupun ada apa-apa, pasti si empunya rumah sudah paham dan maklum, atau dengan kata lain, mereka sudah "akur".
lah terus kenapa film ini diangkat, apa yang spesial?
coba anda pikir lagi, apa benar ada orang yang betah tinggal dirumah berhantu selama 4 tahun? lah terus selama ini kemana dan udah ngapain aja? masa ngga manggil dukun atau semacam kiai-kiai penjual doa? trus kalo udah manggil dukun, masa itu hantu ngga kabur? rumahnya dijual kan bisa juga!!
oke asumsikan lah rumah itu ngga dijual, sebagai bagian dari plot cerita. asumsikan lagi bahwa si hantu ini cukup kuat, dan akhirnya si dukun atau kiai tidak sanggup mengusir hantu itu..
lantas, masa sih si hantu ngga menuntut balas??setelah failed attemp yang dilakukan si empu rumah, harusnya kan si hantu merasa terganggu..
atau yang lebih konyol lagi, masa sih butuh 4 tahun bagi hantu untuk menuntut balas??
sementara si manusia dan hantu udah tinggal serumah 4 tahun..
ini sungguh merupakan pertanyaan serius untuk manusia dan hantu didalam film ini:
empat tahun ini kemana aja??
helloooo??
saya rasa, tidak akan ada yang spesial dari film ini, baik dari sisi efek suara, make up, apalagi spesial efek...
pantas rasanya saya menyelipkan lirik lagu yang tidak kalah jeleknya atau sejajarlah dengan film ini: "film(cinta) iniiih....kadang-kadang tak ada logikaah...???...
kesimpulan:
1. Film ini lebih tidak masuk akal dibandingkan film yang tidak masuk akal sekalipun;
2. Film ini masih melanggengkan kebodohan film hantu yang sudah-sudah;
3. Kalau memang anda punya kelebihan uang, masih lebih baik anda sumbangkan kepada anak-anak tidak mampu, ketimbang harus nonton film ini.
nb: saya belum nonton filmnya.
pertanyaannya: lah trus kenapaa? kan udah 4 tahun gitu...
ya berarti kan ngga apa-apa. atau kalaupun ada apa-apa, pasti si empunya rumah sudah paham dan maklum, atau dengan kata lain, mereka sudah "akur".
lah terus kenapa film ini diangkat, apa yang spesial?
coba anda pikir lagi, apa benar ada orang yang betah tinggal dirumah berhantu selama 4 tahun? lah terus selama ini kemana dan udah ngapain aja? masa ngga manggil dukun atau semacam kiai-kiai penjual doa? trus kalo udah manggil dukun, masa itu hantu ngga kabur? rumahnya dijual kan bisa juga!!
oke asumsikan lah rumah itu ngga dijual, sebagai bagian dari plot cerita. asumsikan lagi bahwa si hantu ini cukup kuat, dan akhirnya si dukun atau kiai tidak sanggup mengusir hantu itu..
lantas, masa sih si hantu ngga menuntut balas??setelah failed attemp yang dilakukan si empu rumah, harusnya kan si hantu merasa terganggu..
atau yang lebih konyol lagi, masa sih butuh 4 tahun bagi hantu untuk menuntut balas??
sementara si manusia dan hantu udah tinggal serumah 4 tahun..
ini sungguh merupakan pertanyaan serius untuk manusia dan hantu didalam film ini:
empat tahun ini kemana aja??
helloooo??
saya rasa, tidak akan ada yang spesial dari film ini, baik dari sisi efek suara, make up, apalagi spesial efek...
pantas rasanya saya menyelipkan lirik lagu yang tidak kalah jeleknya atau sejajarlah dengan film ini: "film(cinta) iniiih....kadang-kadang tak ada logikaah...???...
kesimpulan:
1. Film ini lebih tidak masuk akal dibandingkan film yang tidak masuk akal sekalipun;
2. Film ini masih melanggengkan kebodohan film hantu yang sudah-sudah;
3. Kalau memang anda punya kelebihan uang, masih lebih baik anda sumbangkan kepada anak-anak tidak mampu, ketimbang harus nonton film ini.
nb: saya belum nonton filmnya.
Feb 17, 2014
Feb 14, 2014
Kampret, apaan sih?
"jalan woi.. kampret.."
"dasar kampret ni orang.."
"kampret banget lo.."
adakah yang tahu kampret itu apa?
saya yakin kebanyakan dari kita lebih paham penggunaan kampret sebagai makian ketimbang jenis hewan. nyatanya, kampret itu sejenis kelelawar kecil yang ditakdirkan menjadi pemakan serangga. komunitas ilmiah lebih mengenalnya sebagai Microchiroptera atau echolocating bats. kampret digolongkan pada jenis hewan yang menggunakan suara (echo) untuk bergerak dan mencari makan. kampret keluar di malam hari, layaknya kelelawar lainnya, dan menggunakan sistem navigasi biosonar. kampret mengenali lingkungannya dari pantulan suara (sejenis gelombang ultrasonik) yang ia keluarkan dan dikembalikan oleh benda disekitarnya.
sayangnya tidak banyak yang perlu diketahui tentang kampret ini karena ia tergolong kelelawar standar, tidak terancam kepunahan, ataupun terganggu oleh siklus alam.
intinya kampret sampai detik ini masih baik-baik saja..
kampret...
sumber:
google.com
http://tolweb.org/Microchiroptera/16085
http://id.wikipedia.org/wiki/Kampret
"dasar kampret ni orang.."
"kampret banget lo.."
adakah yang tahu kampret itu apa?
saya yakin kebanyakan dari kita lebih paham penggunaan kampret sebagai makian ketimbang jenis hewan. nyatanya, kampret itu sejenis kelelawar kecil yang ditakdirkan menjadi pemakan serangga. komunitas ilmiah lebih mengenalnya sebagai Microchiroptera atau echolocating bats. kampret digolongkan pada jenis hewan yang menggunakan suara (echo) untuk bergerak dan mencari makan. kampret keluar di malam hari, layaknya kelelawar lainnya, dan menggunakan sistem navigasi biosonar. kampret mengenali lingkungannya dari pantulan suara (sejenis gelombang ultrasonik) yang ia keluarkan dan dikembalikan oleh benda disekitarnya.
sayangnya tidak banyak yang perlu diketahui tentang kampret ini karena ia tergolong kelelawar standar, tidak terancam kepunahan, ataupun terganggu oleh siklus alam.
intinya kampret sampai detik ini masih baik-baik saja..
kampret...
sumber:
google.com
http://tolweb.org/Microchiroptera/16085
http://id.wikipedia.org/wiki/Kampret
Feb 11, 2014
Genjer genjer: seni namun PKI...
demikian bahayanya musik sebagai bahasa universal yang apabila disalah gunakan dapat menjadi propaganda kejam...
jujur saja, sampai detik ini saya masih merinding kalau mendengar lantunan genjer-genjer!!! dalam pikiran saya, tonasi nya terekam sangat kelam dan menggali kenangan pahit di benak. bagaimana tidak, sejak kecil, generasi seumuran saya telah dicekoki film pengkhianatan G30/S/PKI karya Arifin C. Noer itu. gambaran para ibu-ibu bercaping sambil membawa celurit atau pisau yang kemudian melukai para jenderal lancung terngiang begitu lagunya dimainkan. tidak salah waktu kecil saya penakut :D, pasalnya anak sedemikian ingusan diberi film kategori thriller saban september, pasti ter-doktrin dan menyisakan trauma. dan untungnya saya tidak paham boso jowo liriknya yang kurang lebih begini:
Jendral Jendral Nyang ibukota pating keleler
Emake Gerwani, teko teko nyuliki jendral
Oleh sak truk, mungkir sedot sing toleh-toleh
Jendral Jendral saiki wes dicekeli
Jendral Jendral isuk-isuk pada disiksa
Dijejer ditaleni lan dipulosoro
Emake gerwani teko kabeh melu ngersoyo
Jendral-jendral maju terus dipateni
Emake Gerwani, teko teko nyuliki jendral
Oleh sak truk, mungkir sedot sing toleh-toleh
Jendral Jendral saiki wes dicekeli
Jendral Jendral isuk-isuk pada disiksa
Dijejer ditaleni lan dipulosoro
Emake gerwani teko kabeh melu ngersoyo
Jendral-jendral maju terus dipateni
kami yang bermukim diluar jawa hanya terasosiasi dengan irama nya saja. pun sudah menyisakan trauma, bagaimana ya dengan wong jowo seumuran saya yang sejak kecil diperdengarkan lagu plus lirik begini. trauma nya pasti kuadrat.
bahkan tadi pagi, ketika saya dengarkan lagu genjer-genjer pada seorang sahabat asli jatim, ia pun terlihat kurang nyaman...(ooo..trauma juga broo, hehehe). setelah saya paksa, ia akhirnya mau membantu menterjemahkan arti liriknya. begini kira-kira maknanya dalam bahasa indonesia (kontemporer):
Jenderal jenderal dari ibukota pada terkapar..
ibu gerwani datang-datang menculik mereka..
dapat satu truk, dicari yang muda-muda..
jenderal jenderal sudah diculik semua..
jenderal jenderal pagi-pagi sudah disiksa..
dijejer..diikat..dan dilukai..
ibu gerwani datang semua ikut menyiksa..
jenderal jenderal maju lantas dibunuh!...
sadis betul..
padahal lagu original genjer-genjer itu sungguh Indonesia banget. adalah cerita kesederhanaan orang kampung yang tidak punya ikan atau ayam sebagai panganan, lantas ia mengambil genjer (limnocharis flava) sebagai lauk. makanan ini cukup populer di kalangan menengah kebawah sehingga ketika lagunya muncul..sontak menjadi kondang.
patut diingat..lagu ini sudah terkenal jauh sebelum diplesetkan seperti lirik diatas dan bahkan sempat pula dinyanyikan oleh Bing slamet dan Lilis suryani.
tidak ada yang salah dengan lagunya, betulan deh...coba aja simak lirik original nya..
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler (Genjer-genjer ada di lahan berhamparan)
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler (Genjer-genjer ada di lahan berhamparan)
Emak'e thole teko-teko mbubuti genjer (Ibu si bocah datang memunguti genjer)
Emak'e thole teko-teko mbubuti genjer (Ibu si bocah datang memunguti genjer)
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tolah-toleh (Dapat sebakul dipilih yang muda-muda)
Genjer-genjer saiki wis digowo mulih (Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang)
Genjer-genjer nong kedokan pating keleler (Genjer-genjer ada di lahan berhamparan)
Emak'e thole teko-teko mbubuti genjer (Ibu si bocah datang memunguti genjer)
Emak'e thole teko-teko mbubuti genjer (Ibu si bocah datang memunguti genjer)
Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tolah-toleh (Dapat sebakul dipilih yang muda-muda)
Genjer-genjer saiki wis digowo mulih (Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang)
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar (Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar)
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar (Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar)
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar (Ditata berjajar diikat dijajakan)
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar (Ditata berjajar diikat dijajakan)
Emak'e jebeng podho tuku nggowo welasah (Ibu beli genjer sambil membawa tas bambu)
Genjer-genjer saiki wis arep diolah (Genjer-genjer sekarang siap dimasak)
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar (Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar)
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar (Ditata berjajar diikat dijajakan)
Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar (Ditata berjajar diikat dijajakan)
Emak'e jebeng podho tuku nggowo welasah (Ibu beli genjer sambil membawa tas bambu)
Genjer-genjer saiki wis arep diolah (Genjer-genjer sekarang siap dimasak)
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak (Genjer-genjer masuk periuk air mendidih)
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak (Genjer-genjer masuk periuk air mendidih)
Setengah mateng dientas yo dienggo iwak (Setengah matang ditiriskan untuk lauk)
Setengah mateng dientas yo dienggo iwak (Setengah matang ditiriskan untuk lauk)
Sego sak piring sambel jeruk ring pelonco (Nasi sepiring sambal jeruk di dipan)
Genjer-genjer dipangan musuhe sego (Genjer-genjer dimakan bersama nasi)
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak (Genjer-genjer masuk periuk air mendidih)
Setengah mateng dientas yo dienggo iwak (Setengah matang ditiriskan untuk lauk)
Setengah mateng dientas yo dienggo iwak (Setengah matang ditiriskan untuk lauk)
Sego sak piring sambel jeruk ring pelonco (Nasi sepiring sambal jeruk di dipan)
Genjer-genjer dipangan musuhe sego (Genjer-genjer dimakan bersama nasi)
liriknya humanis sekali kan, hanya sebuah kisah sederhana masyarakat yang makan genjer sebagai penyambung hidup.
M. Arief (mantan tentara) ialah pencipta lagu genjer-genjer dan merupakan seniman kenamaan banyuwangi. suatu ketika, Arief memperdengarkan lagu ini pada salah satu petinggi PKI yang sedang melakukan lawatan dan, sontak mereka jatuh hati dengan lagu ini. PKI mengagumi kemampuan seniman banyuwangi ini dalam membuat lagu-lagu rakyat populer. hubungan Arief dan PKI semakin erat dengan dilibatkannya Arief dalam menciptakan lagu-lagu kerakyatan, sebut saja: mars LEKRA, Ganefo, dan lurkung. Ganefo (Games of the New Emerging Forces) adalah pekan olahraga tandingan yang dibuat oleh Bung Karno sebagai protes atas larangan indonesia mengikuti olimpiade. sementara lurkung, adalah lagu sindiran terhadap kekejaman jepang pada rakyat kecil, simak saja sepintas lirik nya: kung nggolet lurkung (kung cari lurkung), jaman jepang boyok melengkung (jaman jepang punggung melengkung), king nggolet bekiking (king cari bekiking), bekicot diwadahi piring (bekicot disaji di piring)...
sebagai bentuk apresiasi pada M Arief terhadap karya seninya, ia ditunjuk mewakili partai PKI dalam keanggotaan DPRD banguwangi. sebagai catatan, PKI dulu adalah sebuah organisasi yang diperbolehkan di nusantara. jadi dalam konteks ini, saya pikir wajar saja jika seorang seniman yang memiliki kesaman ideologi dengan satu organisasi politik tertentu dan ikut terlibat secara aktif. bahkan sampai saat ini kita dapat melihat berapa puluh seniman dan artis yang terjun kepolitik praktis melalui partai tertentu. yang menjadi masalah adalah ketika dikemudian hari, PKI dinyatakan sebagai organisasi berbahaya dan menjadi musuh negara.
maka ketika gelombang pemberontakan menyinggahi alun-alun banyuwangi, M. Arief tertangkap dan dinyatakan hilang sampai saat ini, serupa nasib ratusan aktivis PKI lainnya..
barangkali dari asumsi inilah muncul stigma bahwa lagu genjer-genjer ini identik dengan PKI. mungkin ini adalah ide rezim berkuasa pada masa itu yang memang ingin memusnahkan organisasi komunis tersebut, sehingga karya seni yang demikian netral ikut dikotakkan sebagai bagian dari produk PKI.
tapi pertanyaan yang muncul adalah...
apakah genjer-genjer versi propaganda itu ada sebelum atau sesudah tragedi 30 september?
jika lirik ini ada sebelum 30 september, maka terasa sangat aneh. lirik ini seolah bercerita tentang sesuatu yang akan terjadi. apa iya kemudian tragedi naas itu sudah diplot sebagaimana diceritakan dalam lirik genjer-genjer? bagi saya ini tidak masuk akal karena jika benar begitu, pastilah para jenderal sudah tahu dan melakukan langkah antisipatif.
yang paling make sense adalah lirik ini memang sengaja diciptakan setelah kejadian 30 september sehingga seolah-olah lagu itu merupakan warisan budaya komunis. bagaimana tidak, coba anda resapi saja lirik propaganda nya yang seolah-olah merepresentasikan betapa kejam dan bengisnya komunis. padahal kebenarannya masih abu-abu, apakah benar PKI yang menjadi otak kejahatan, atau ada oknum yang mengatasnamakan organisasi itu.
sama saja ketika ada seorang polisi yang mengatasnamakan hukum untuk mencari keuntungan pribadi, apakah kita menyalahkan institusi polri?
sekali lagi: masih abu-abu!
sumber:
http://sosbud.kompasiana.com/2013/04/12/warisan-jargon-zaman-soekarno-550419.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Genjer-genjer
http://lepasparagraf1.blogspot.com/2011/02/dari-m-arief-sampai-catur-arum.html
http://sosbud.kompasiana.com/2013/04/12/warisan-jargon-zaman-soekarno-550419.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Komunis_Indonesia
http://goyangdomret.blogspot.com/2009/11/genjer-genjer-pki.html
http://goyangdomret.blogspot.com/2009/11/genjer-genjer-pki.html
Feb 6, 2014
papirus
ingatkah anda kapan pertama kali galau?
saya ingat, waktu itu saya masih kelas 4 SD, dan duduk disebuah pinggiran lapangan bola. ada seorang anak kecil yang juga duduk dengan saya.
bedanya saya bercelana, sedangkan ia bersarung dengan kedua ujungnya diikat di bagian belakang leher. dan bagian tengah sarung yang sejajar dengan pinggang, ia tarik kedepan.
apa pasal??? si anak kecil baru selesai bersunat..dan bagian-sulit itu penuh dengan betadine dan sedikit benang mirip nilon. saya tahu karena saya melihatnya, serupa dengan segerombolan anak-anak lain yang juga gemar pamer bagian-sulit hasil disunat pada kawan sepermainannya. aneh ya? jaman dulu kok engga ya..sekarang mungkin rada awkward barangkali :D.
waktu saya kecil, disunat itu menjadi prestis tersendiri. disunat berarti seorang anak sudah besar dan tiba-tiba saja muncul perubahan secara fisik. misalnya suara yang mulai berubah, atau tanda-tanda lain yang tidak perlu disebutkan.
pokoknya beda kalau sudah sunat itu..seperti telah menaklukkan gunung sinabung!.
dan lebih keren lagi adalah sensasi ketika pertama kali sudah bisa menggunakan celana, atau pertama kali sudah bisa lari, atau sudah bisa bersepeda, atau...
oooh..si "anu" (nama disamarkan) suatu kali pernah dijahit ulang karena ia sudah kadung main sepeda padahal itu jahitan belum kering. atau si "ono" (nama disamarkan lagi) saking rindunya main bola, bagian-sulit nya itu terkena operan bola...dan berdarah!! ada pula si "unu" (namanya saya lupa) yang pernah kegigit semut pada bagian yang tidak terduga tersebut.. daaamn...
anak kecil mana yang tidak takut mendengar kisah horor pasca disunat..
jadilah pada hari itu aku paham betapa rumitnya hidup setelah disunat. seminggu musti pakai sarung, lantas musti direndam dalam baskom air hangat kalau ingin melepas perbannya (sunat laser dulu belum ada!), lantas banyak berpantang agar jahitannya kering.
tiada hari tanpa sakit ya, bisik saya dalam hati, tapi apakah ada cara menghindarinya??
pikiran saya sungguh galau memikirkan hal itu, ironisnya, anak kecil disebelah saya ini saja sudah bersunat. sementara saya belum...
saya ingat, waktu itu saya masih kelas 4 SD, dan duduk disebuah pinggiran lapangan bola. ada seorang anak kecil yang juga duduk dengan saya.
bedanya saya bercelana, sedangkan ia bersarung dengan kedua ujungnya diikat di bagian belakang leher. dan bagian tengah sarung yang sejajar dengan pinggang, ia tarik kedepan.
apa pasal??? si anak kecil baru selesai bersunat..dan bagian-sulit itu penuh dengan betadine dan sedikit benang mirip nilon. saya tahu karena saya melihatnya, serupa dengan segerombolan anak-anak lain yang juga gemar pamer bagian-sulit hasil disunat pada kawan sepermainannya. aneh ya? jaman dulu kok engga ya..sekarang mungkin rada awkward barangkali :D.
waktu saya kecil, disunat itu menjadi prestis tersendiri. disunat berarti seorang anak sudah besar dan tiba-tiba saja muncul perubahan secara fisik. misalnya suara yang mulai berubah, atau tanda-tanda lain yang tidak perlu disebutkan.
pokoknya beda kalau sudah sunat itu..seperti telah menaklukkan gunung sinabung!.
dan lebih keren lagi adalah sensasi ketika pertama kali sudah bisa menggunakan celana, atau pertama kali sudah bisa lari, atau sudah bisa bersepeda, atau...
oooh..si "anu" (nama disamarkan) suatu kali pernah dijahit ulang karena ia sudah kadung main sepeda padahal itu jahitan belum kering. atau si "ono" (nama disamarkan lagi) saking rindunya main bola, bagian-sulit nya itu terkena operan bola...dan berdarah!! ada pula si "unu" (namanya saya lupa) yang pernah kegigit semut pada bagian yang tidak terduga tersebut.. daaamn...
anak kecil mana yang tidak takut mendengar kisah horor pasca disunat..
jadilah pada hari itu aku paham betapa rumitnya hidup setelah disunat. seminggu musti pakai sarung, lantas musti direndam dalam baskom air hangat kalau ingin melepas perbannya (sunat laser dulu belum ada!), lantas banyak berpantang agar jahitannya kering.
tiada hari tanpa sakit ya, bisik saya dalam hati, tapi apakah ada cara menghindarinya??
pikiran saya sungguh galau memikirkan hal itu, ironisnya, anak kecil disebelah saya ini saja sudah bersunat. sementara saya belum...
Elly Pical, The Exocet!
Lahirnya Sang Legenda
Senja telah mengukur Saparua, sebuah kota kecil di Maluku, dimana seorang anak lahir dengan kegemarannya yang unik: menyelam. rasanya tidak ada yang lebih jago dari Elly dalam urusan mencari kerang mutiara hingga kedasar laut, sampai-sampai ia menuai gangguan pendengaran dimasa dewasa nya. Namun, siapa sangka, anak penyelam itu kelak menjadi juara dunia!
berangkat dari hobinya menonton pertandingan tinju Muhammad Ali di TVRI, terbersit hasrat untuk melatih potensi lain dari dirinya. lantas pada masa kecil, Ellyas Pical, atau lebih akrab disapa Elly, sembunyi-sembunyi dari kedua orangtuanya agar bisa berlatih tinju, 13 tahun kala itu dan ia sudah punya mimpi besar: "ingin menjadi juara dunia". Bukan bermaksud melarang, namun orang tua nya tidak yakin olahraga tinju akan menghidupi Elly...bukankah lebih baik melaut? atau pekerjaan kantoran seperti orang gedongan?..
Agaknya Elly adalah karakter keras kepala, Ia tetap berlatih rutin hingga matanglah bakat yang ada dalam dirinya..
Setelah merasa cukup yakin dengan modal yang dimiliki, Elly naik ring. Ia mulai mengikuti berbagai turnamen tinju amatir, baik dari tingkat daerah hingga level nasional. Perjuangan Elly tidak bisa dibilang mudah karena berangkat dari ring tinju amatir yang notabene minim sponsor, meskipun Elly menuai banyak prestasi dengan uppercut dan hook kerasnya.
Tak lama berselang, Elly bertemu dengan pemandu bakat Teddy Van Room yang membawa ia untuk berlatih di sasana tinju Jakarta. Dan di tahun 1983, Elly akhirnya menapaki karir sebagai petinju profesional di kelas bantam junior.
Ia mempersembahkan gelar OPBF setelah mengalahkan petinju asal Korea Selatan, Hi-yung Chung pada tanggal 19 Mei 1984 di Seoul, Korsel, dengan kemenangan angka 12 ronde. kemenangan tersebut diliput oleh banyak media internasional karena telah muncul talenta baru dari Asia dengan pukulan kidalnya yang keras dan mematikan, sampai-sampai pukulan itu digelari "The Exocet".
berselang setahun kemudian, tepatnya 3 Mei 1985, Elly kembali mempersembahkan gelar internasional IBF setelah menghantam petinju Korea Chun Ju-do, di Jakarta. Elly berhasil meng-KO Ju-do sehingga publik tanah air pun dibuat bangga. bahkan promotor tinju legendaris Boy Bolang dan Manajer tinju Anton Sihotang ikut meneteskan air mata. Atas kemenangannya ini, ia dinyatakan sebagai juara dunia versi IBF.
Di tahun yang sama, ia mempertahankan gelar IBF ketika bertanding melawan Wayne Mulholland dari Australia secara KO. Wayne yang awalnya sesumbar akan menjatuhkan Elly, tak mampu menangkis the exocet sehingga terjatuh pada ronde ke 3.
Pada Januari 1986, Caesar Polanco dari Dominika adalah orang pertama yang melepas gelar IBF dari Elly dengan kekalahan angka, di Jakarta. Namun ia juga adalah orang pertama yang dikalahkan Elly pasca gelarnya lepas sehingga Elly kembali menjadi juara IBF. Polanco KO di ronde ke 3 setelah dihantam the exocet.
Dong Chung Lee dari Korsel ikut merasakan perihnya the exocet. Chung Lee KO pada ronde ke 10 setelah terkena uppercut yang keras. ini sekaligus menambah daftar panjang kekalahan petinju Korsel oleh sang legenda.
Agaknya Elly tidak puas hanya dengan satu gelar saja. Maka ia mencoba peruntungan untuk mengawinkan gelar IBF dan WBA dengan menantang petinju dari Thailand: Khaosai Galaxy di tahun 1987. Pertarungan yang dihelat di Jakarta itu berakhir pada ronde ke 14. Elly dipaksa menyerah setelah mengalami kelelahan fisik dan strategi. Akhirnya gelar IBF pun lepas kepangkuan petinju negeri gajah tersebut. Tak lama setelahnya, Tae Il Chan dari Korsel merebut gelar itu dari Galaxy.
Belakangan diketahui bahwa itu adalah pertarungan terberat yang pernah dialami Galaxy, dan patut dicatat bahwa Ellyas Pical adalah satu-satunya lawan Galaxy yang mampu bertanding sampai di atas ronde 10.
Lantas di tahun 1987, Tae Il Chang terpaksa menyerahkan tahtanya setelah Elly menang angka. dan sejarah mencatat bahwa Elly tak pernah kalah oleh petinju negeri ginseng. Sekalipun!
Adapun total rekor yang ditorehkan Elly dalam laga profesional adalah 20 Menang, 5 KO dan 1 kali Draw. Sebuah prestasi yang luar biasa dari seorang anak Saparua, bukan begitu?
Musuh Elly, Riwayatmu kini!
Khaosai Galaxy kini beralih karir menjadi penyanyi dan aktor terkenal, sementara saudara kembarnya Khaokor Galaxy sempat mengikuti jejak karirnya dan meraih gelar ditahun 1988 WBA.
Chun Ju-Do adalah pemegang rekor peraih gelar juara dunia termuda di Korea hingga saat ini. Ju-Do tua lebih banyak menghabiskan waktunya di Korea sebagai pengamat tinju.
Juan Jolo Perez adalah lawan terakhir Elly sebelum akhirnya gantung sarung. Ia kalah di Virginia Amerika pada tahun 1989 dan sekaligus menjadi penutup karir profesionalnya. sebagai catatan: Perez pada 1995 sempat bertanding melawan Naseem Hamed dan kalah! Total rekornya adalah 45 menang, 45 kalah, dan 4 kali draw. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Perez di suspend dari ring tinju.
Elly, Kini!
Pada tahun 2005 tersiar kabar Elly ditangkap dalam transaksi narkoba. Pemilik the exocet ini dipenjara selama 7 bulan dan bebas tahun 2006. Tertangkapnya Elly lantas memicu gelombang protes masyarakat terhadap pengelolaan dan jaminan hari tua para atlit lokal oleh KONI. Penangkapan tersebut turut mencoreng citra dunia olahraga tanah air.
Bagaimana mungkin seorang legenda tinju tanah air, berujung menjadi seorang satpam diskotik dan menjual narkoba. Elly yang bahkan sempat mengangkat Melky Goeslaw menjadi managernya, harus hidup terlunta-lunta dan kesulitan materi.
Inisiatif Agum Gumelar lah yang kala itu menjabat sebagai ketua KONI untuk menarik Elly sebagai asisten ketua sampai sekarang. Namun, atlit yang sudah malang melintang di ring tinju tersebut seyogyanya mendapat porsi yang lebih tinggi. Ia pantas dijadikan kepala pelatih atau penasehat profesi Tinju Indonesia, karena sesungguhnya banyak sekali talenta muda seperti Elly di tanah air dan belum terjamah.
Tahun 2011 Elly naik ring kembali dalam tanding persahabatan melawan Gubernur Riau Rusli Zaenal, dan memperoleh hadiah senilai 135 juta rupiah setelah sarung tinjunya dilelang. Ia juga mendapat penghargaan lifetime achievement oleh KONI, dan tidak diragukan lagi, Elly telah menginspirasi kesuksesan petinju nasional seperti: Chris "The Dragon" John, dan Daud Yordan. Tahun lalu tersiar kabar bahwa seorang produser sedang mengerjakan proyek film dokumenter Elly Pical, namun belum diketahui kapan film tersebut rilis.
Sumber info dan gambar:
http://pustakadigitalindonesia.blogspot.com/2013/03/mengenang-ellyas-pical-legenda-hidup.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Ellyas_Pical
http://m.metrotvnews.com/read/news/2013/03/31/142711/Rezky-Aditya-Produseri-Film-Biografi-Ellyas-Pical
http://olahraga.kompasiana.com/sport/2012/04/15/sabuk-dunia-sang-garuda-450014.html
http://store.tempo.co/foto/detail/P1701201300046/ellyas-pical
Senja telah mengukur Saparua, sebuah kota kecil di Maluku, dimana seorang anak lahir dengan kegemarannya yang unik: menyelam. rasanya tidak ada yang lebih jago dari Elly dalam urusan mencari kerang mutiara hingga kedasar laut, sampai-sampai ia menuai gangguan pendengaran dimasa dewasa nya. Namun, siapa sangka, anak penyelam itu kelak menjadi juara dunia!
berangkat dari hobinya menonton pertandingan tinju Muhammad Ali di TVRI, terbersit hasrat untuk melatih potensi lain dari dirinya. lantas pada masa kecil, Ellyas Pical, atau lebih akrab disapa Elly, sembunyi-sembunyi dari kedua orangtuanya agar bisa berlatih tinju, 13 tahun kala itu dan ia sudah punya mimpi besar: "ingin menjadi juara dunia". Bukan bermaksud melarang, namun orang tua nya tidak yakin olahraga tinju akan menghidupi Elly...bukankah lebih baik melaut? atau pekerjaan kantoran seperti orang gedongan?..
Agaknya Elly adalah karakter keras kepala, Ia tetap berlatih rutin hingga matanglah bakat yang ada dalam dirinya..
Setelah merasa cukup yakin dengan modal yang dimiliki, Elly naik ring. Ia mulai mengikuti berbagai turnamen tinju amatir, baik dari tingkat daerah hingga level nasional. Perjuangan Elly tidak bisa dibilang mudah karena berangkat dari ring tinju amatir yang notabene minim sponsor, meskipun Elly menuai banyak prestasi dengan uppercut dan hook kerasnya.
Tak lama berselang, Elly bertemu dengan pemandu bakat Teddy Van Room yang membawa ia untuk berlatih di sasana tinju Jakarta. Dan di tahun 1983, Elly akhirnya menapaki karir sebagai petinju profesional di kelas bantam junior.
Ia mempersembahkan gelar OPBF setelah mengalahkan petinju asal Korea Selatan, Hi-yung Chung pada tanggal 19 Mei 1984 di Seoul, Korsel, dengan kemenangan angka 12 ronde. kemenangan tersebut diliput oleh banyak media internasional karena telah muncul talenta baru dari Asia dengan pukulan kidalnya yang keras dan mematikan, sampai-sampai pukulan itu digelari "The Exocet".
berselang setahun kemudian, tepatnya 3 Mei 1985, Elly kembali mempersembahkan gelar internasional IBF setelah menghantam petinju Korea Chun Ju-do, di Jakarta. Elly berhasil meng-KO Ju-do sehingga publik tanah air pun dibuat bangga. bahkan promotor tinju legendaris Boy Bolang dan Manajer tinju Anton Sihotang ikut meneteskan air mata. Atas kemenangannya ini, ia dinyatakan sebagai juara dunia versi IBF.
Di tahun yang sama, ia mempertahankan gelar IBF ketika bertanding melawan Wayne Mulholland dari Australia secara KO. Wayne yang awalnya sesumbar akan menjatuhkan Elly, tak mampu menangkis the exocet sehingga terjatuh pada ronde ke 3.
Pada Januari 1986, Caesar Polanco dari Dominika adalah orang pertama yang melepas gelar IBF dari Elly dengan kekalahan angka, di Jakarta. Namun ia juga adalah orang pertama yang dikalahkan Elly pasca gelarnya lepas sehingga Elly kembali menjadi juara IBF. Polanco KO di ronde ke 3 setelah dihantam the exocet.
Dong Chung Lee dari Korsel ikut merasakan perihnya the exocet. Chung Lee KO pada ronde ke 10 setelah terkena uppercut yang keras. ini sekaligus menambah daftar panjang kekalahan petinju Korsel oleh sang legenda.
Agaknya Elly tidak puas hanya dengan satu gelar saja. Maka ia mencoba peruntungan untuk mengawinkan gelar IBF dan WBA dengan menantang petinju dari Thailand: Khaosai Galaxy di tahun 1987. Pertarungan yang dihelat di Jakarta itu berakhir pada ronde ke 14. Elly dipaksa menyerah setelah mengalami kelelahan fisik dan strategi. Akhirnya gelar IBF pun lepas kepangkuan petinju negeri gajah tersebut. Tak lama setelahnya, Tae Il Chan dari Korsel merebut gelar itu dari Galaxy.
Belakangan diketahui bahwa itu adalah pertarungan terberat yang pernah dialami Galaxy, dan patut dicatat bahwa Ellyas Pical adalah satu-satunya lawan Galaxy yang mampu bertanding sampai di atas ronde 10.
Lantas di tahun 1987, Tae Il Chang terpaksa menyerahkan tahtanya setelah Elly menang angka. dan sejarah mencatat bahwa Elly tak pernah kalah oleh petinju negeri ginseng. Sekalipun!
Adapun total rekor yang ditorehkan Elly dalam laga profesional adalah 20 Menang, 5 KO dan 1 kali Draw. Sebuah prestasi yang luar biasa dari seorang anak Saparua, bukan begitu?
Musuh Elly, Riwayatmu kini!
Khaosai Galaxy kini beralih karir menjadi penyanyi dan aktor terkenal, sementara saudara kembarnya Khaokor Galaxy sempat mengikuti jejak karirnya dan meraih gelar ditahun 1988 WBA.
Chun Ju-Do adalah pemegang rekor peraih gelar juara dunia termuda di Korea hingga saat ini. Ju-Do tua lebih banyak menghabiskan waktunya di Korea sebagai pengamat tinju.
Juan Jolo Perez adalah lawan terakhir Elly sebelum akhirnya gantung sarung. Ia kalah di Virginia Amerika pada tahun 1989 dan sekaligus menjadi penutup karir profesionalnya. sebagai catatan: Perez pada 1995 sempat bertanding melawan Naseem Hamed dan kalah! Total rekornya adalah 45 menang, 45 kalah, dan 4 kali draw. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Perez di suspend dari ring tinju.
Elly, Kini!
Pada tahun 2005 tersiar kabar Elly ditangkap dalam transaksi narkoba. Pemilik the exocet ini dipenjara selama 7 bulan dan bebas tahun 2006. Tertangkapnya Elly lantas memicu gelombang protes masyarakat terhadap pengelolaan dan jaminan hari tua para atlit lokal oleh KONI. Penangkapan tersebut turut mencoreng citra dunia olahraga tanah air.
Bagaimana mungkin seorang legenda tinju tanah air, berujung menjadi seorang satpam diskotik dan menjual narkoba. Elly yang bahkan sempat mengangkat Melky Goeslaw menjadi managernya, harus hidup terlunta-lunta dan kesulitan materi.
Inisiatif Agum Gumelar lah yang kala itu menjabat sebagai ketua KONI untuk menarik Elly sebagai asisten ketua sampai sekarang. Namun, atlit yang sudah malang melintang di ring tinju tersebut seyogyanya mendapat porsi yang lebih tinggi. Ia pantas dijadikan kepala pelatih atau penasehat profesi Tinju Indonesia, karena sesungguhnya banyak sekali talenta muda seperti Elly di tanah air dan belum terjamah.
Tahun 2011 Elly naik ring kembali dalam tanding persahabatan melawan Gubernur Riau Rusli Zaenal, dan memperoleh hadiah senilai 135 juta rupiah setelah sarung tinjunya dilelang. Ia juga mendapat penghargaan lifetime achievement oleh KONI, dan tidak diragukan lagi, Elly telah menginspirasi kesuksesan petinju nasional seperti: Chris "The Dragon" John, dan Daud Yordan. Tahun lalu tersiar kabar bahwa seorang produser sedang mengerjakan proyek film dokumenter Elly Pical, namun belum diketahui kapan film tersebut rilis.
Sumber info dan gambar:
http://pustakadigitalindonesia.blogspot.com/2013/03/mengenang-ellyas-pical-legenda-hidup.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Ellyas_Pical
http://m.metrotvnews.com/read/news/2013/03/31/142711/Rezky-Aditya-Produseri-Film-Biografi-Ellyas-Pical
http://olahraga.kompasiana.com/sport/2012/04/15/sabuk-dunia-sang-garuda-450014.html
http://store.tempo.co/foto/detail/P1701201300046/ellyas-pical
Subscribe to:
Posts (Atom)