review: django unchained.

janji macam apa yang pernah diucapkan oleh emaknya tarantino ketika ia lahir, sehingga film yang dibesutnya mau tak mau, suka tak suka, pastilah penuh dengan darah dan so western, seolah nyawa adalah sehelai kertas yang gampang sobek...

adalah film django unchained, film kesekian dari tarantino yang selalu bercerita tentang cinta, derita, dan darah. django merupakan nama seorang budak berantai yang diperankan oleh jamie foxx. sebab ia bernama unchained karena si budak ketika rantainya lepas, tersulutlah nyalinya untuk menghabisi orang-orang yang memisahkannya dari istri dan anaknya.
maka pada suatu malam, iring-iringan budak yang sedang melalui suatu padang yang tandus, disetop oleh seorang berjenggot dan menggunakan kereta kuda bergigi (dalam artian mannequin gigi) diatasnya. lelaki ini bernama dr.king schultz, seorang dokter gigi dan sekaligus hunter. ia bekerja membunuhi orang-orang paling dicari se-amerika untuk mendapatkan reward nya. kebetulan, orang yang sedang ia cari, dicari pula oleh django, maka dua takdir ini saling bertemu. tentu saja django dilepas paksa, sementara para koboi yang merantainya ditembak mati tanpa ampun.

       (sumber gambar: www.people.com)

petualangan mereka berlanjut hingga akhirnya django berhasil menemui istrinya; broomhilda, yang keturunan jerman, dan kebetulan pula si dokter gigi juga orang jerman; dirumah calvin candie, yang diperankan oleh leonardo dicaprio. jangan harap anda akan melihat leonardo bermain sangat persuasif di film ini, karena ia hanya kebagian menjadi seorang penjahat yang sadis dan rasis. dimana orang berkulit hitam tidak lebih baik dari seorang cecunguk belaka. walhasil, anda pasti tahu, leonardo mati, dan juga sidokter gigi.

sejujurnya saya selalu terkesan dengan art yang ditampilkan oleh tarantino disetiap filemnya, ada saja alasan saya untuk mengatakan: woow!!. contohnya saja bagian awal dari filem ini, dibuat serupa dengan filem koboy jama 70an, termasuk musik pengiring dan penyanyinya. this man's definitely got taste!