Apr 6, 2012

cerpen: toko berkah

lembar demi lembar kain meteran telah ia potong. rapi tersusun dalam box-box berlambang toko tekstil berkah, jatinegara. bertanggal 30 januari 2008 dan dikirim ke sdri. zubaidah, kalimantan selatan.

pasar mesteer berdiri sejak belanda masih melacur di batavia, dan sedari itu pula toko berkah mengangkangi jatinegara, hanya si empunya berubah mengikuti kemajuan negeri endonesia. cerita si empu pertama begini:

adalah seorang gujarat yang beristrikan limabelas gadis sunda. lanjut cerita, ia mati diracun dan secara de facto toko itu jatuh pada istri kelima belas nya. sementara istri-istri lain mati lebih duluan lantaran sibuk saling racun hingga tak ada yang tersisa. 

kemudian pada 1970 toko itu tergadai pada seorang tionghoa tuan tanah di matraman. kedai ini berkembang pesat hingga menembus pengiriman ke irian jaya. kala itu suharto sedang berusaha memenangkan hati warga tanah kaya emas tersebut. suharto pikir dengan berkain mereka telah dianggap hidup layak. nyatanya hingga 2012 ini diantara mereka masih jua enggan berjas dan kemeja. 
ini soal budaya bung, bukan perangkap berkedok ketimuran.

lepas tahun 1998 awal, pemilik toko berkah mulai gundah gulana, karena saban hari dibulan maret, segerombol preman berkedok mahasiswa turun ke jalan-jalan seraya membawa molotov atau senjata tajam. reformasi katanya. tapi reformasi ketika itu lebih tepat disebut kriminalisasi. bayangkan saja, taipan pemilik toko berkah ini ditelanjangi ditengah jalan, mobil dan rumahnya terbakar musnah. istri-istrinya entah kemana, ada yang bilang mereka pulang kampung, ada yang bilang mereka diperkosa dan kemudian tewas. tak jelas. yang pasti, pada suatu sore ditahun 2000, setelah 2 tahun menghilang dan reformasi mereda, ia tiba-tiba muncul dan membawa kunci gembok toko. berpakaian kemeja lusuh dan menggendong tas besar. ia tengok kiri-kanan semua telah berubah. si halim yang dulu berjualan es durian, kini telah punya kedai elektronik. si jimmy yang berjualan emas imitasi berubah haluan jadi tukang grosir celana. jojon yang dulu masih ingusan, kini penuh dengan kudis

melongo ia melihat jimmy, tampangnya makin mentereng meski menginjak kepala 4.
"jim...guwa bangklut. tanah guwa diambil olang. mobil guwa ditarik sholum..."

"lu salah...ngilang dua tahun, pusing kan kini..sini wa ambil lu punya toko...50 juta yaa..."
jimmy menjawab dengan nada humor...tapi si empunya toko malah bertindak diluar dugaan...

"lu ambil aja toko guwa sama isi-isinya, sini 50 juta kes..guwa mau balik ke hongkong. haiyaa.."

singkat cerita, toko itu terjual murah pada jimmy. dan dalam 8 tahun saja, toko itu kembali mendapat kepercayaan masyarakat. toko kain paling tua bin disegani karena sejarahnya yang berliku. belum lagi kelihaian jimmy berdagang, maka usaha celana dan kain yang ditekuni nya berbuah manis.


****

"dul, elu kalo kerja begini mulu..wa pecat lu."

abdul sedari tadi hanya diam, ia terus menerus memotong kain meteran untuk bahan pakaian yang telah dipesan nyonya subardi. mukanya ke arab-araban, kulit sawo matang dengan rambut ikal rapih. abdul telah bekerja sejak awal kedai ini dibeli, namun penghargaan apapun tak pernah ia dapat, bahkan sesekali umpat maki mengalir mulus dari jimmy padanya.

"saya udah dateng tepat waktu bang..."

"eeee....ngebantah lu yaa, wa pecat beneran nih..!!!"
jimmy buru-buru beranjak dari duduknya hendak menceramahi abdul. tangannya bertopang pada tonggak besi dipojokan untuk membantu nya berdiri. 

yang tak ia tahu adalah si pegawai toko sebelah,  notabene anak dari suami kedua dari istri pertama tionghoa pemilik kedainya dulu, mencoba mencuri listrik PLN. untuknya adalah demi menyalakan tivv dan kipas angin. karena demikian mahalnya biaya retribusi pasar sehingga terpaksa para pedagang mencari cara lain untuk memangkas biaya bulanan. 
siapa nyana, didetik yang sama, terjadi arus pendek yang sekonyong-konyong menjalar di penghantar terdekatnya, yaitu sebuah tonggak besi. 
dan kebetulan...jimmy sedang bertopang disana.

siapa sangka siapa duga, jimmy dalam hitungan....3..2..1...kesetrum.
dan tewas. 

beberapa lama kemudian, polisi dan paramedik menyemut dipasar mesteer. sementara abdul dilanda kebingungan, yang tadinya ia agak kesal diomeli jimmy, kini malah berbalik kasihan. jimmy terbujur melotot kaku disamping tumpukan kain. ada apa ini sebenarnya?? ia ingin kesal tapi tak kesampaian, ingin sedih rasanya tak cukup ikatan perasaan hingga berbuah airmata.

takdir memang sesuatu yang ajaib dan rahasia.
abdul hanya tak tahu bahwa sebenarnya ia adalah keturunan gujarat pertama pemilik toko itu. ia tak paham asal usul dan silsilah keluarganya lantaran mereka terlalu sibuk memanjat garis kemiskinan.

tapi beberapa tahun kemudian, toko itu berbalik pada pemilik semula nya. memang bukan si gujarat itu, tentu ia sudah berkalang tanah. namun sipemilik ada digaris keturunan nya.  siapa lagi jika bukan abdul.

dan toko berkah tak tahu kemana selanjutnya takdir menggaristangankan sipemiliknya...



No comments: