Apr 3, 2012

Niigata

berangkat ke Niigata adalah perkara tak diduga-duga. awalnya saya sungguh antusias menyambut liburan spring ini. nafsu birahi ingin menjelajahi jepang sendiri dan bermodal juhachi kippu (tiket 11 ribu yen untuk keliling jepang selama 5 hari). tapi apalah daya, thesis dan segala penyakit psikologi lain memblokade ide brilian itu. barulah kemudian saya dan teman-teman saya yang galau (ari dan nevo) memutuskan untuk travelling ke Niigata, lantaran tidak terlalu jauh dan cukup banyak yang bisa dilihat disana.

saya dan teman-teman saya yang galau berangkat kamis lalu dengan local train paling pagi. berangkat keluar kamar pukul setengah enam, dan pukul setengah 10 kami tiba. kurang lebih 3 jam menikmati keindahan alam yang tersaji dibalik jendela kereta. setibanya disana, kami menuju tourism office karena segala informasi dan fasilitas wisata tersedia cukup dikantor itu.
bukan macam di kampung saya, tourism office diisi oleh agen trevel atau cukong rental mobil atau lagi guide liar yang senantiasa membuat pelancong kapok berwisata. tapi ini cuma dikampung saya, bukan ditempat lain..

setelah panjang lebar penjelasan dari ibu-ibu disana, kami diberi modal map serta lokasi wisata paling menarik, dan transportasi yang menjangkau kesana. untung, Niigata punya bus khusus bagi pelancong yang ingin menuju tempat-tempat eksotik sana dengan sistem tiket terusan. kami beli itu tiket seharga 500 yen. murahnya...



tujuan pertama kami gedung pencakar langitnya Niigata. Hotel Nikko.

saya benar-benar kalap jepret sana sini situ hingga sudut-sudut tak bertuan. pada detik itu saya baru sadar, bahwasanya saya lah ternyata yang galau, karena sedari tadi saya melulu yang heboh jepret, yang lain malah sewajarnya saja.

begini kira-kira hasil gambar di hotel nikko.






lelah kami berkeliling dan melihat-lihat disekitar sana, perjalanan berlanjut ke tempat makan lantaran sudah waktu makan siang. kami putuskan ke fish market. katanya menu seafood disana segar dan variatif.




perjalanan kami berlanjut ke kampung geisha, konon katanya, dikampung ini geisha pernah tinggal ( iya laah). jujur saja, saya memiliki kecurigaan bahwa daerah ini sudah menjadi red district, karena sepanjang perjalanan kami, tak ditemukan perempuan jepang berpakaian tradisional atau semacam aktivitas budaya lainnya. yang ada malah kafe dan kedai minum.




rasanya belum banyak yang dijelajahi, namun jam telah memasuki pukul 2 lebih. maka berlanjutlah perjalanan kami menuju akuarium niigata. 





seharusnya, rute perjalanan kami seterusnya masih ada, namun entah apa yang terjadi. tiba-tiba saya pusing, mual dan tak enak badan. masuk angin melanda. apalah daya kami, hari telah petang, baterai saya pun habis...akhirnya kami memutuskan untuk kembali kestasiun saja.


(thanks to nevo dan ari.)


No comments: