Nov 30, 2010

papirus

"dewasa"..
sungguh merupakan kata yang aneh ketika kita tidak tahu mengenai definisinya. apakah dewasa berkaitan dengan usia? saya meragukan itu lantara banyak makhluk disekitar saya yang telah berusia tua namun masih gemar berlaku kanak-kanak. apakah dewasa berkaitan dengan pola pikir? saya malah bingung bagaimana pola pikir dewasa tersebut. atau lebih spesifiknya apakah dewasa memiliki pola.

jika berbicara mengenai film dewasa, maka tak satupun yang mengacu pada sinetron, padahal nyaris semua sinetron bukan diperuntukkan bagi anak-anak, dan diperankan oleh orang dewasa. film dewasa malah mengacu pada adegan vulgar dan telanjangisme yang diekspos secara agresif. lantas muncul pikiran, bagaimana mungkin film semacam ini hanya ditonton oleh orang yang mengaku dewasa, sementara reaksi manusia setelah menyaksikannya sangan variatif dan beragam. artinya, apakah dengan membatasi usia penonton film ini, maka efek buruknya dapat dikurangi? saya sangsi. dan dimana letak kedewasaannya jika setelah menonton film ini justru mengundang sifat yang tidak dewasa, seperti memperkosa atau berhubungan seks bebas.

maka saya sangsikan definisi dewasa dalam setiap aspek. saya pikir tidak ada yang benar-benar bisa mendefinisikan dewasa. maka saya usul sebaiknya dewasa dihapus saja dari kamus besar. buat apa coba?