Sep 17, 2012

cirebon juga sama

sederhana sekali tampangnya, sebaris kumis semrawut menutup setengah bibirnya, rokok berwarna putih yang entah apa mereknya tidak pernah lepas dari bibir hitam lelaki ini. telinga sepenuhnya tertutup oleh rambut ubanan ala george clooney dalam ocean's 13, mukanya lonjong dan hidung mancung. 
" haloo...cirebon.." suara beratnya menggema dalam kerumunan komunitas warga penghasil udang dan terasi ini. harmonisasi gerimis, gelap malam, suara bariton dan gendang dibelakangnya menggelinding dengan sempurna. efek sampingnya, semakin banyak warga yang berkumpul mendekati pentas kurang besar ini.
"kami dari kelompok dangdut sentosa, jangan harap cirebon bisa tidur malam ini...", kalimat tersebut menyihir sebagian besar penonton untuk mengikuti alunan gendang yang semenjak tadi membahana. rokok dihisap habis oleh lelaki ini. lantas dibuang serampangan...

perlahan alunan gendang dipoles dengan seruling bambu yang dimainkan oleh salah satu personil sentosa, hasilnya klop!...menjadi-jadi warga didepan menggeleng-gelengkan kepala...

"anggur merah..yang slalu memabukkan diriku anggap...belum seberapaaa.....dahsyatnya...(serrr)....bila dibandingkan dengan senyumanmu...membuat akuuu...." sengaja ia buat jeda ditengah lagu ini..

"membuat apaa??" teriakannya diiringi dengan jawaban... "LESU DARAAH..." koor penonton sempurna dan serta merta musik kembali bersuara...

selesai satu lagu dimainkan oleh kelompok sentosa. dan layaknya kelompok musik lain, mereka satu persatu memperkenalkan personilnya sembari tetap jamming...

"disebelah kanan, posisi gitar dipegang oleh...ALI" penonton bertepuk tangan..
diposisi gendang ada..."PRIMUS", tepuk tangan penonton disertai penasaran apakah primus yang dimaksudkan adalah primus yustisio atau hanya kesamaan nama belaka.
diposisi seruling adalah "SAMSUDIN..." serulingnya bermain, diiringi oleh tepuk tangan kaum hawa dibagian belakang penonton. samsudin paling tampan dan termuda seantero personil sentosa.
"dan saya sendiri adalaaah....BRIANT",diiringi gelak tawa dan teriakan penonton wanita. entah memang benar namanya briant, tak satupun yang tahu. namun yang pasti, ia paling tua dan paling eksentrik penampilannya.

perlahan-lahan lagu dangdut kedua mengalir, sedikit sumbang diawalnya..namun tak ada satupun dari penonton yang menyadari hal itu, mereka betul-betul terhanyut kedalam imaji dangdut yang diciptakan oleh sentosa...sorakan dan alunan suara penonton menyanyikan lagu kedua: "tidak semua laki-laki", benar-benar menghidupkan kembali bang meggy dalam ingatan warga cirebon yang berkumpul dialun-alun kota itu. cirebon malam itu semakin menggelora.

lagu ketiga dan sekaligus terakhir dan pada malam itu adalah: "Benang biru"...lagu yang benar-benar sakral bagi fanatis meggy z. lagu terakhir sebelum memasuki puncak acara malam itu dimulai dengan sedikit bumbu humor oleh briant...lantas kemudian ia mennyenandungkan lagu itu:
"kalau hanya untuk..mengejar laki-laki la...." tiba tiba suara briant hilang, suara seruling terdengar kecil, gitar listrik mati tak bersuara...seketika sentosa membisu, penonton perempuan dikejauhan hanya bisa berteriak, "KOK MATI SIIH, BRIANT...NYANYI LAGI DOONK...", pentas gelap, lampu sorot gelap, sekitar alun-alun ikut gelap...

sementara penonton bagian depan yang sudah mulai naik adrenalinnya berteriak kepada panitia acara ulang tahun cirebon malam itu...

"woi..mana neh suaranya.." satu suara diiringi dengan nada yang sama memprotes panitia...
"aiiir...aiiir...woooi..panaas niiih..." suara penonton lain meminta semprotan air pada mereka...

briant dari depan pentas juga tak bisa tenang, karena situasi sangat gelap sekali. sementara dari atas pentas ia bisa melihat penonton saling dorong untuk menjauh dari kerumunan. saling dorong yang awalnya terkendali, kemudian menjadi aksi dorong dan pukul yang tidak terhindarkan. aparat kepolisian yang berjaga dengan jumlah kurang dari lima, tidak sanggup melerai kerusuhan didepan pentas itu.

"penonton, harap tenaang...dangdut cinta damaii, peace peace!!!!" briant awalnya cukup yakin bisa menenangkan warga dengan kutbah perdamaiannya itu, namun malam ini kesaktian kutbah itu pudar. 
kerusuhan bahkan semakin besar, dan lampu tidak kunjung menyala...

panitia pun tak bisa mengendalikan situasi, genset yang mereka miliki lemah syahwat...susah menyalanya. acara yang tadinya hendak dimeriahkan pula oleh ST12 terpaksa batal. karena keributan itu membuat pentas rusak berat, belum lagi lampu yang tak menyala entah sampai kapan.

malam itu, berakhir dengan benjol-benjol serta luka untuk penonton.
ST12 pun memutar tour bus nya kembali kehotel...
sedangkan sentosa band turun dari panggung tanpa mendapat honor yang dijanjikan panitia. 
panitia rugi besar atas hal tersebut..
dan cirebon memang tak tidur karenanya.

****

esoknya di radar cirebon: "DI ALUN-ALUN, GARDU PLN MELEDAK...ST 12 BATAL MANGGUNG!"

"ternyata ga cirebon, ga padang, ga jakarta sama aja ya...padam juga" ....begitu komentar charlie ST 12 setelah membaca radar cirebon esok harinya...

No comments: