Jul 3, 2010

rumah bolong


kelas 3 SD saya pindah ke asrama tentara di daerah Ganting, Padang. Saya yakin, saat itu adalah keputusan besar yang diambil orangtua Saya setelah hampir sekian lama kami tinggal di rumah Kakak tertua Ibu saya. Barangkali ada perasaan bangga ketika pertama kali masuk kedalam rumah sederhana yang cukup panjang, namun tidak cukup lebar itu. kalau tidak salah, lebarnya hanya 3 meter. jadi, ruangan ditiap rumah itu cuma dibatasi sekat tembok. ruang pertama adalah ruang tamu, ruang kedua adalah ruang TV, sekaligus kasur bertingkat dan kursi set, padat yaa. kemudian ruang ketiga adalah kamar orangtua saya, dan ruang berikutnya kamar mandi dan dapur. rumah yang kecil untuk diisi oleh enam orang.

pertama kali tinggal disana, sangat aneh...aneh karena kami tidak terbiasa tinggal diluar rumah selain rumah yang dulu. saya ingat bagaimana pertanyaan konyol yang dikeluarkan oleh adik kedua saya: "ma, kita tinggal dirumah bolong ya??... :D"

disebut bolong karena lotengnya yang sudah bolong dimakan usia dan tidak ada pula yang ingin merenovasi karena itu fasilitas negara. Jadi, kami akhirnya menetap jua disana. saya ingat sekali. depan rumah itu tak berjendela, hanya diberi pintu udara dan kemudian diberi kawat nyamuk.

suatu ketika, saya pernah ditinggal sendiri dirumah yang notabene masih baru bagi saya. hingga sore saya disana, karena sendirian, masih kelas 3 SD, dan sekalipun tidak pernah ditinggal orangtua, maka tepat azan maghrib, mengalir air mata saya, menangis. menangis hingga dilihat para tetangga yang hanya berbatas satu tembok saja.

saya merasa seperti anak yang hilang ketika itu.


No comments: