Jan 19, 2012

Jangan bakar aku, cheri...

"lepasin aku cher..."
Dani bergetar dalam suara merengek ngeri. Ia tergeletak lunglai dengan pakaian seadanya dibadan. kemeja koyak tanpa kancing mempertontonkan dada tipis perokok serta perut kisut kelaparan. dua hari ia dibekap. tangan kaki serta lehernya terikat rapi pada dipan mahoni. tak banyak gerak kecuali berputar leher sedikit.
mukanya lebam setelah cheri merimba amarah dengan sebuah penggaris besi ke mukanya. darah kering, kening sobek dan goresan panjang menyilang berjejak di pipi kiri.

"cher...maafin aku"... telah habis tangis dan teriak yang keluar, karena kerongkongan dani telah kering kerontang dua hari tak minum makan, dan rumah kontrakan ini bukanlah kompleks dengan ribuan tetangga berisik disini sana. hanya rumput dan beberapa pohon hingga sejarak cukup jauh dengan rumah lain.

cheri, berurai air mata tanpa bicara. ia hanya sibuk menyebar segala buku disekitar ruangan tanpa sedikitpun menoleh pada lelaki itu. gadis imut ini hilang akal. tak terima dengan keadaan hamil tanpa ikatan, ditambah pula si lelaki berkelakuan bejat. apa akan ia bilang pada papa ibu disana.

Dani, si brengsek...yang hanya bermodal sedan dan blackberry telah berhasil memperdaya puluhan wanita. puluhan!! dan entah bodoh atau disantet atau bagaimana, cheri cinta berat.

cheri telah kebas nurani dan betul membenci hidupnya. terlintas dibenaknya untuk menyayat nadi atau melompat dari menara listrik seberang kampus. tapi lantas ia berpikir lagi, jika sumber masalah itu masih hidup, maka akan lebih banyak wanita menderita, sepertinya...


maka ia biuslah dani kala lelaki itu hendak merajuk nafsu kerumahnya. tak butuh waktu lama karena dani cukup bodoh menidurkan kepalanya sembari membuka blackberry diruang depan. lantas sapu tangan berisi obat bau menyengat itu ditempel-tekan cheri pada muka dani. ia pingsan dalam hitungan jari.

kesempatan itu telah tiba.

"aku janji cher, aku ga bakal ganggu kamu lagi..janj..aku sump..ah." ruang itu terasa semakin pengap, dani mengejar napasnya satu satu. jendela tertutup rapat dan ventilasi tak ada. sedang cheri tersenyum kecut dalam limpahan air matanya. ia lantas berbalik menuju pintu keluar..sekejap dani berpikir, entah berapa jam, atau telah berapa hari cheri menangis.
ia coba congkel bongkah pikirannya...dan masih tersimpan seraut senyum gadis polos itu. senyum tulus dan penyayang yang kian memudar sejak dani memasuki hidupnya. playboy badak yang hanya melihat wanita sebagai benda.
ia bahkan tak tahu jika cheri mengandung anaknya, sampai sejurus ini, dibelakang ruangan terdengar cheri beberapa kali mual berat!!

dani kaget lantas berteriak sesisa tenaga yang ia punya..
"CHERI...MAAFIN AKU, AKU JANJI..AKU AKAN MENIKAHIMU"...

apapun kulakukan asal kau bebaskan aku..ujar dani dalam hati.

licik dan kebusukan nya masih tersisa meski dalam kondisi begini.

tak lama kemudian cheri masuk kedalam ruangan dengan senyum manis yang dulu pernah dani kenal..
dan bau yang juga ia kenal...

"engga cher..ENGGAA...JANGAN...CHER..KAMU GILA YA..CHER..."

serta merta kepanikan menyembur dalam benak dani, energi yang tadi habis kini entah dari mana muncul kembali, saat ia menyadari bahwa kematian begitu dekat dengannya..

"terlambat dan..". senyum manis itu berganti kecut.
cheri membawa dua tabung gas elpiji kecil lengkap dengan slang karet panjang diujungnya, slang itu menyebar bau gas sehingga ruangan itu penuh dengan bau elpiji yang menyengat dan semakin lama semakin perih dihidung..

meronta-ronta dani mencoba lepas dari ikatannya, namun tali itu terlalu menjepit hingga ia tak punya ruang gerak. dan bau gas itu kian melunglaikan sendinya. sementara cheri perlahan mendekat...semakin dekat hingga mata dani berair lantaran slang gas itu mengarah pada mukanya.

tak pernah ia berpikir akan dihabisi oleh salah satu kekasihnya.

disisi lain, cheri masa bodoh dengan bau semakin menyengat diruangan itu, dan masa bodoh dengan badannya yang semakin lemas...ia yakin masih menyisakan energi untuk satu hal kecil sebelum ia mati.

selanjutnya ia duduk di atas paha dani. dengan kejinya ia menyumpal kan dua slang gas itu pada mulut dani. lelaki kurus itu telah habis tenaga, bahkan hanya untuk sekedar mengelak dari slang itu.

kini mulut dani telah sepenuhnya tertutup slang itu. entah seberapa dalam selang itu memasuki leher dani, cheri tak tahu.

ia terlalu lemas untuk memikirkan itu.
apalagi beranjak dari paha dani.
ia tatap dani yang telah memerah dan mata terpejam setengah, sementara air liur nya berurai kesana sini.
cheri akhirnya jatuh tersandar pada bahu dani...



"hidupku telah kuserahkan pada mu..dan sekarang...aku menuntut mati mu.."


"dani, sampai jumpa di neraka."

tenaga yang tersisa, ia gunakan untuk memantik korek api gas dibalik sakunya.

...

No comments: