Nov 24, 2012

old man

garis keras pipinya menggambarkan kesetiaan dan loyalitas. bukti bahwa ia telah melalui banyak perang dalam hidupnya. perang tahun 30an, ketika ada pemberontakan kecil di selat malaka, ketika ia telah menginjak paruh baya. bukan..bukan masalah umur, tapi masalah gairah muda nya dalam tubuh yang rapuh termakan usia. namun perang terberatnya barangkali tentang bagaimana memenuhi kebutuhan perut serta penindasan oleh para kapitalis kuno masa itu.

lelaki tua ini tak pernah bercerita bagaimana ia dulu pernah membakar gudang senjata kompeni seorang diri, ketika semua warga menciut nyalinya dan jumlah lelaki yang disebut jagoan menghilang entah kabur atau mati. aku diberi cerita oleh seorang tua yang menjadi saksi mata betapa lelaki tua ini adalah banditnya bandit dimasa kompeni. 
balik lagi pada cerita pemberontakan kecil di selat malaka, kala itu semua orang malaka adalah centeng, pemabuk dan pelaku kekerasan paling binal didataran sumatra. jika tak bawa lading, lebih baik keluar bertelanjang bulat. sedemikian dekatnya lading dan kehidupan.

lelaki yang kini tua kelewatan itu, adalah dulunya pria garis keras yang datang dari perantauan tanah jawa. di malaka, orang jawa tak dikenal sebagai pekeras. mereka hanya kerja kuli atau sesekali main wanita. kalau urusan rusuh, orang malaka tak ada tandingan. 

jadi pria paruh baya itu dikenal dengan nama "cupak". orang jawa yang ekstrim dan paling bandit. kalau tidak merusuh, cupak setidaknya mencopet.

pada suatu malam, kerusuhan kecil terjadi di ujung pelabuhan malaka...

(bersambung)

No comments: