Aug 29, 2013

Cerpen: roman raja muda

tahukah engkau apa kata raja muda ketika tahu tambatan hatinya berselingkuh? ia hanya diam, menekur dalam dan berusaha mengkonversi perihnya. dan tarias, melepas nafsu binalnya pada seorang durjana.
tahukah engkau siapa sang durjana. ialah seorang pejantan yang telah mengawini puluhan perempuan dan menghinakannya.

dan mengapa tarias memilih sang durjana? karena perpatah berkata: ular hanya akan tidur dengan sejenisnya. dan tarias tak lain tak bukan adalah pengejawantahan ular berbisa. cinta pada raja muda tak lebih dari segelas anggur dan limpahan harta.

lantas raja muda kembali menekur. mengingat apakah ada diantara garis keluarganya yang pernah melakukan hal sama? hanya sebagai referensi pabila ini adalah karma baginya. ia lihat keturunan ayah baginda, bersih tak ada cela!

ia lihat keturunan bunda ratu, tak lebih dari seorang anak tukang besi.

maka raja muda kembali berpikir, apa ia pernah berbuat sesuatu yang salah, sehingga ia layak dihujam sakit hati demikian sangat. telah lama ia tak membunuh, atau lebih tepatnya memenggal. sejak lengannya pincang ditebas musuh dari rimba, dan ia penggal semua bajing didalamnya sehingga rimba itu pun kini telah damai. maka itu adalah masa terakhir sebelum ia berpuasa.
lama raja muda mencoba menemukan, celah mana yang sekiranya pantas dijadikan excuse atas aksi main gila tambatan hatinya. tarias. rasanya tak ada...
ia masih menekur, semakin dalam...

"apa yang harus kulakukan?" pikirnya.

"haruskah aku lepas puasa tebas kepala ini?"

ia tegakkan kepala..lantas menatap tajam pada dubalang yang telah lama tak melihat tatapan itu. tajam yang mampu merenggut nyawa seorang malaikat pembunuh nyawa sekalipun. tajam yang lebih tajam dari pisau yang terkenal telah membunuh ratusan manusia. ialah pisau raja.
dubalang berjalan kebelakang dan mengambil pisau itu. pisau raja muda.
adakah engkau tahu, siapa yang menajamkan pisau itu setelah sekian lama? ialah sang tambatan hati. tarias. yang saban senja melinting pisau itu dengan serbuk besi dan jeruk. baunya khas, serupa dengan darah!. namun, akankah pisau itu memenggal pemeliharanya?

maka sore itu, raja muda hendak melepas puasanya, ia genggam pisau yang telah lama ia simpan. pada sebuah kejadian yang ia sekalipun tak pernah ingin. membunuh cinta. bagaikan menusuk pelan sebuah duri pada bola matanya. perih demikian sangat.

perih itu telah ia konversi. seketika ia menyentuh pedang itu, dan muncullah auranya. aura yang membuat ia bergelar raja muda, penakluk musuh paling efisien dan mesin pembunuh belia. aura yang telah siap melepas dendam dan mencincang habis tambatan hatinya.


namun sekejap itu, cintanya kembali timbul...dan aura benci itu meredup dalam duka...
dan raja muda kembali duduk..menekur dalam.


sungguh ia tak sanggup melakukannya.


raja muda memilih menderita demi cinta. karena perihnya cinta tak kan terobati bahkan dengan menebas kepala tarias sekalipun.

No comments: