Mar 4, 2012

the lone tree

hanya tersisa sebuah botol berminiatur kapal pinisi didalamnya. sembari aku menatap dengan sungguh-sungguh kedalam relung tabung. "apa yang ada disini..", tanyaku dalam hati ketika kembali kuingat hari terakhir bertemu dengan Bonni. pada senja gelap berangin dingin musim gugur. ia menatapku sembari berkata.."ini rahasiaku" ia serahkan botol lusuh yang kupikir bisa kubeli dibelahan manapun di tokyo. dalam keramaian luar biasa stasiun ueno, ia kemudian menyentuh bahuku, lagi ia berkata dalam: "kim..hartaku padamu", sebelum ia melangkah pada ruang masuk kereta peluru. ia tak bilang akan kemana, ia tak lagi mengaktifkan nomor selular pun facebook nya. aku tak punya ide bagaimana menyelesaikan teka-teki ini sendiri, sementara ia lepas dari jangkauan. Bonni, brengsek..

Tokyo ini bukan Korea. disini aku tak bisa menlacak keberadaan seseorang, begitu pula akses pribadinya. tak gampang bagiku mencari sesosok manusia yang juga bukan orang jepang. aku minim informasi tentangnya. yang aku tahu dia adalah Bonni, berkulit hitam, dari nigeria. aku bertemu ketika sedang mencari sebuah cincin berlian kerajaan baekje. aku ditunjuk kerajaan melacaknya. sebutlah aku sebagai agen privat investigasi untuk kerajaan korea.

sekali lagi, aku bertemu Bonni disebuah "toko malam" shinjuku. disini hanya menjual barang-barang impor tak resmi, atau kasarnya adalah barang curian. aku bertemu bonni ketika ia mencari cincin dengan ciri-ciri yang sama...
aku mencoba mendekatinya..sambil bertanya..."kau siapa"

ia jawab..aku bonni...

bonni siapa?

bonni ajjah!!

ah capek deeh..

No comments: