Feb 6, 2014

papirus

ingatkah anda kapan pertama kali galau?

saya ingat, waktu itu saya masih kelas 4 SD, dan duduk disebuah pinggiran lapangan bola. ada seorang anak kecil yang juga duduk dengan saya.

bedanya saya bercelana, sedangkan ia bersarung dengan kedua ujungnya diikat di bagian belakang leher. dan bagian tengah sarung yang sejajar dengan pinggang, ia tarik kedepan.

apa pasal??? si anak kecil baru selesai bersunat..dan bagian-sulit itu penuh dengan betadine dan sedikit benang mirip nilon. saya tahu karena saya melihatnya, serupa dengan segerombolan anak-anak lain yang juga gemar pamer bagian-sulit hasil disunat pada kawan sepermainannya. aneh ya? jaman dulu kok engga ya..sekarang mungkin rada awkward barangkali :D.

waktu saya kecil, disunat itu menjadi prestis tersendiri. disunat berarti seorang anak sudah besar dan tiba-tiba saja muncul perubahan secara fisik. misalnya suara yang mulai berubah, atau tanda-tanda lain yang tidak perlu disebutkan.

pokoknya beda kalau sudah sunat itu..seperti telah menaklukkan gunung sinabung!.

dan lebih keren lagi adalah sensasi ketika pertama kali sudah bisa menggunakan celana, atau pertama kali sudah bisa lari, atau sudah bisa bersepeda, atau...

oooh..si "anu" (nama disamarkan) suatu kali pernah dijahit ulang karena ia sudah kadung main sepeda padahal itu jahitan belum kering. atau si "ono" (nama disamarkan lagi) saking rindunya main bola, bagian-sulit nya itu terkena operan bola...dan berdarah!! ada pula si "unu" (namanya saya lupa) yang pernah kegigit semut pada bagian yang tidak terduga tersebut.. daaamn...

anak kecil mana yang tidak takut mendengar kisah horor pasca disunat..


jadilah pada hari itu aku paham betapa rumitnya hidup setelah disunat. seminggu musti pakai sarung, lantas musti direndam dalam baskom air hangat kalau ingin melepas perbannya (sunat laser dulu belum ada!), lantas banyak berpantang agar jahitannya kering.

tiada hari tanpa sakit ya, bisik saya dalam hati, tapi apakah ada cara menghindarinya??

pikiran saya sungguh galau memikirkan hal itu, ironisnya, anak kecil disebelah saya ini saja sudah bersunat. sementara saya belum...

No comments: